CHANGE

 Change

Oleh : Rani binti Sulaeman



Pernah ga sih kita melihat kehidupan orang lain kemudian membandingkannya dengan kehidupan kita? Atau malah sering? 

Lantas apa yang terpikir saat ada pada fase membandingkan tersebut? Sedih? Pengen? Iri? atau malah bahagia? 

Tentu hanya akan ada perasaan bahagia jika kita sudah terlebih dahulu memiliki apa yang ada pada orang lain. 


Satu hal yang harus kita yakini adalah bahwa apa yang Allah berikan pada orang lain, akan sangat mungkin Allah berikan pada kita.  Allah hanya memberikannya pada orang lain terlebih dahulu.  Tapi ada syaratnya supaya kita juga bisa mendapatkannya.  Syaratnya cuma satu : Berubah. 

Bukan berubah menjadi orang lain, tapi berubah menjadi diri kita yang baru. 


Apa yang harus dirubah? 

Pertama adalah keyakinan bahwa kita juga punya kesempatan yang sama untuk memilikinya. Tahu dari mana? Dari janji Allah bahwa Allah akan mewariskan bumi dan semua isinya pada orang-orang yang beriman.  Allah sudah mencatat semua rezeki untuk kita di lauhul mahfudz.  Tapi ada ga yang tahu catatannya seperti apa? Allah juga ga ngasih tahu kan? Allah hanya ngasih tahu tips & trik untuk mendapatkan rezeki beserta cara melipatgandakannya menjadi keberkahan. 


Kedua

Mindset alam bawah sadar.

Apa yang ada pada kita sekarang ini adalah hasil prasangka kita kepada Allah.  Mungkin karena kita enggan bermimpi lebih tinggi.  Akhirnya hasil prasangka kita menjadi pola dalam otak kita yang kemudian kita berusaha wujudkan dalam keseharian. 

Maka penting sekali untuk mengubah mindset kita agar keadaan di sekeliling kita juga berubah.  Ingat bahwa pemikiran dan perasaan kita akan memancarkan gelombang elektromagnetik.  Gelombang elektromagnetik ini mengandung energi yang akan mempengaruhi setiap atom dalam hidup kita.  Subhanallaah. 


Jika kita sudah berniat merubah mindset kita, berikut langkah-langkah yang harus dilakukan. 


1. Relax & tenang (Nafsul Muthmainnah) karena hanya dengan kondisi nafsul Muthmainnah inilah segala yang kita pinta pada Allah, akan dengan cepat Allah kabulkan. Selama kita belum relax, masih deg²an, masih gelisah, maka apa yang kita inginkan masih terhalang & tidak akan datang.  Karena gelisah dan energi negatif lainnya memblokir gelombang positif dalam tubuh kita. 


2. Canangkan apa yang ingin kita ubah, apa yang ingin kita miliki. Tuliskan, bayangkan.  

Bayangkan bagaimana perasaan Anda ketika Allah memberikan apa yang paling Anda inginkan saat ini..... 


3. Tawakkal. 

Tawakkal itu, kita yang memulai, kemudian Allah yang mengakhiri.  Allah yang menyempurnakan.  Jadi tugas kita disini adalah memulai kemudian "melepaskan, menyerahkan (surrender) pada Allah.  Selama kita masih melibatkan diri artinya kita masih terus dalam kondisi memulai, jadinya ya jalan di tempat & ga sampai²


4. Pasrah.

Pasrah bukan menyerah pada keadaan.  Pasrah membiarkan semuanya diselesaikan oleh Allah.  Kita tak perlu membayangkan bagaimana cara Allah menyelesaikannya. Allah akan menggerakkan seluruh dunia untuk kita.  Bukankah untuk semangkok hidangan lezat aja Allah menggerakkan banyak elemen-elemen di dunia untuk kita? Kita tidak perlu tahu kan siapa petani yang menanam tanaman dari beras atau bahan makanan yang kita makan? Kita tidak perlu tahu bagaimana panennya, siapa pembelinya, siapa yang membawa ke pabrik, pabriknya dimana, daaan lain-lain.  Nah ini untuk semangkok makanan. Apalagi untuk sebuah impian besar kita. Percayakan semuanya pada Allah. 

Pasrah artinya kita tidak menggenggam erat lagi pada apa yang kita ingin kita weujudkan.  Pasrah berarti tenang dan yakin  Allah sedang menyiapkan untuk kita. 


5. Feel in the end. 

Merasakan bahwa kita sudah benar-benar memiliki apa yang kita inginkan.  Bagaimana caranya? Bersyukur.  Karena justru dengan bersyukur semua yang kita inginkan akan Allah datangkan.  Ini sudah Allah sampaikan baik secara ayat-ayat Qouliyah maupun kauniyah (melalui penelitian² para ahli neuro science)

Komentar